Friday, January 25, 2013

Filled Under:

Dandy, Lelaki Fiksiku

Telah sebulan ini aku disibukkan dengannya, Dandy, lelaki lajang dari pulau seberang. Perkenalan yang diawali dari perteman di Fb membuatku terus mendambakannya. Tutur katanya, sapaannya, celotehnya, candanya yang semua dituangkan dalam pm fb membuat diri ini tak berdaya. Dandy terus hadir, mengusik ketenanganku selama ini, merayu keteguhan hatiku yang mendambakan lelaki setia yang nyata.
Komunikasi emang hanya dibangun lewat pesan-pesan di Fb dan twitter tetapi begitu membekas. Kata-katany sangatlah sederhana namun begitu kaya makna. Seakan dia nyata, ada, hadir dan selalu menghampiriku di jagaku maupun di tidurku. Tapi, itulah Dandy.
Aku hanya bisa menilai fisiknya dari 2 lembar foto yang di upload di FB nya dan foto yang sama juga terpampang di twitternya. Hanya itu. Tidak lebih. Meskipun aku mengiba agar dia mau memperlihatkan foto-foto yang lain tapi ia begitu teguh.
“Rasa itu tumbuh dari hati, bukan gambar atau visualitas yang menyilaukan mata. Aku hanya mampu menyilaukan hatimu dengan sinaran hatiku”Pernah dia membalas seperti ini, membuatku tertegun dan tertahan untuk untuk meminta oto-fotonya.
“Suaraku tak akan bisa meruntuhkan keteguhan hatimu tetapi suaraku bisa menyirnakan rasamu terhadapku. Yakinkah dirimu untuk mengacaukan hubungan ini?” tanyanya ketika aku meminta nopenya. Sungguh pilihan yang sulit.
Semakin hari, aku semakin dekat dengannya. Semakin hari rasanya tak ingin terleawti tanpanya. Aku selalu mengecek pesan-pesan di FB dan twitterku karena hanya dengan itu aku bisa berkomunikasi dengannya. Dan aku semakin lungkai, terkapar dalam Dandy yang maya. Dandy si lelaki mayaku.
13590363862089745935

0 comments:

Post a Comment