Sunday, June 19, 2011

Filled Under: , , , ,

Nilai dan Kelulusan Rekayasa


 "Tahun ini kita harus luluskan semua... jangan seperti tahun - tahun kemarin" kata kepala sekolah dalam sebuah rapat di SD Negeri No.09.

"Tapi Pak..." sela Pak Rudy, salah seorang guru senior disana.

"Tidak ada tapi - tapi. Intinya, semua murid harus lulus tahun ini"

Rapat itu pun ditutup dengan satu keputusan untuk meluluskan semua murid yang akan mengikuti UN dua minggu lagi. Para guru tidak bisa membantah, mereka hanya bisa mengikuti arahan Kepsek baru mereka.

===

SD Negeri No.09 merupakan salah satu SD favorit di kabupaten tersebut tetapi selama adanya sistem UN belum pernah sekalipun mampu meluluskan semua muridnya ketika UN. Sehingga banyak yang berpendapat bahwa para guru disana tidak mampu mengajar dan mendidik murid untuk pintar seperti dulu. Rupanya hal ini berimbas pada digantikannnya Kepsek dengan yang baru. Dan pak Salim lah yang menjadi Kepsek sekarang.

Waktu 2 minggu merupakan waktu yang singkat untuk menggenjot kemampuan siswa dalam mengikuti UN. Meskipun jam belajar tambahan telah dilakukan tetapi menurut pengamatan guru tidak semua siswa akan lulus. Hal ini karena terdapat siswa - siswa yang sangat kurang minat belajar dan kehadiran ke sekolah. Di SD ini biasanya siswa - siswa seperti ini akan mendapatkan pendidikan lanjut di sekolah setempat dan diharapkan lulus tahun depan.

"Pak, kenapa harus kita luluskan semua?" tanya pak Rudy kepada Kepsek pada suatu siang.
"Karena sekarang ini kelulusan semua siswa menjadi patokan keberhasilan guru, keberhasilan Kepala Sekolah, keberhasilan Dinas terkait dan Pemda setempat dalam mendidik siswa. Dan ini akan meningkatkan mutu sekolah di mata masyarakat dan pemerintah" jelas pak Salam.
"Tapi mereka tetap tidak akan lulus semuanya dengan sendirinya Pak"
"Makanya harus ada campur tangan para guru, makanya harus kita rekayasa"
"Maksud bapak merekayasa hasil UN?"
"Tidak, kita tidak bisa merekayasa hasil UN. Kita hanya akan membantu para siswa ada ujian nantinya. Pak Rudy lihat saja nanti aturan mainnya"

Pak Rudy keluar ruangan, dia mash bingung tetapi dia tetap harus mengikuti saran tersebut.
Pak Rudy sibuk mengatur jadwal guru yang akan mengawas UN di SD nya. Beberapa guru yang di anggap mampu nantinya menjawab soal UN akan dtempatkan mengawas di sekolah sendiri. Dia juga melobi para guru untuk bersiaga di hari UN.
===

Para siswa sedang disibukkan mengikuti ujuan nasional, termask siswa SD Negeri No.09. Tetapi kelihatannya mereka tidak terlalu tegang. Para pengawas ujian pun terlihat santai. Siswa - siswa itu mengisi lembaran jawaban dengan mudah dan dalam sesaat semua soal telah mereka jawab dan dikumpulkan.
ujian 3 hari itu berlangsung dengan cepat bagi semua siswa.
===

"Pak Rudy, baca surat ini, Sekolah kita menduduki peringkat pertama dalam kelulusan tahun ini. Nilai tertinggi draih oleh 5 siswa sekolah kita" kata Pak Salam
"Ya pak, tapi itu bukan nilai para siswa. Itu nilai para guru, karena para guru disnilah yang menjawab dan memperbaiki semua jawaban para siswa. Maaf Pak, saya tidak bangga!"

0 comments:

Post a Comment