Sunday, May 22, 2011

Filled Under:

Musim Mundur Versi Bang Misee

Beruntung banget aku hari ini, bisa jumpa dengan seorang yang bisa dikatakan kocak dalm tutu katanya dan ego dalam penampilannya. Namanya Bang Misee bersal dari Aceh, sebuah propinsi di ujung barat Pulau Andalas.
Mas Mus (M2) : Kok Namanya Bang Misee, bisa cerita kenapa gak?
Bang Misee       : Misee itu bahasa Aceh, artinya kumis kalau bahasa Indonesianya. Bang pakai dikasih nama Misee karena biar ada misee nya tapi tetap aja gak ada.
M2 : Tapi Bang khan jenggotan
BM : Iya ya,, malah jenggotan.
Itulah Bangg Misee, namanya aneh tapi itu telah menjadi ciri khasnya dalam kesehari - harinya. Dia santai aja menjalani hidupnya.
Suatu hari, Bang Misee terdampar di Planet Kenthir dan pada hari itulah Mas Mus jumpa dengannya dan kami sangat akrab dengan saling bercerita. Bang Misee banyak menceritakan tentang situasi dan kondisi Planet Bumi tapatnya Negara yang didiami. Lalu aku menanyakan kepadanya kenapa dia harus mebgungsi dari Negerinya yang terkenal makmur itu.
“Di negara kami lagi musim Mundur Mas Mus” jelas Bang Misee.
“Maksudnya gimana” tanyaku
“Begini, disana tu semua disuruh mundur, kita bisa suruh siapa saja untuk mundur. Dan ketika kita disuruh mundur maka kita bisa juga menyuruh orang tersebut mundur. Jadi semua saling suruh mundur” jelas bang misee lagi
“Terus apa hubungannya dengan kepindahan Bang Misee” Tanya ku lagi
“Begini,,,,”
Bang misee mengusap jenggotnya sambil matanya melirik kiri kanan, mungkin dia masih terasa asing di Planet Kenthir.
“Kan saya dah bilang kalau disini tu lagi musim “mundur” tetapi disana nggak ada yang mau mundur tetapi saling menyuruh mundur itu yang lagi menjamur. Pada suatu saat, saya pernah menyuruh mundur Pak RT disana, saya kumpulkan masyarakat semua, saya beberkan bukti korupsi dan ketidakbecusan dia. Yang pasti semua kesalahan dia saya ungkapkan. Dengan harapan dan tuntutan dia mundur” Bang Misee menjelaskan panjang lebar.
“Terus bang?” tanyaku semakin penasaran.
“Setelah itu Pak RT membuat Pidato ke-RT-an di lapangan depan Kantor RT, dia bilang begini:
“Saudara - saudaraku, sekarang ini banyak sekali tuntutan kepada saya selaku RT disini, mereka meminta kepada saya agar saya mundur sebagai RT. Disini ingin saya tegaskan bahwa tolong hargai kepemrintahan saya, kerja keras saya dan satu lagi tentang data - data itu belum tentu benar. Saya hanya ingin kembali menyatakan kepada mereka yang menginginkan saya mundur kalau memang sudah tidak sanggup tingggal di Negara ini lagi maka lebih baik Dia mundur mundur dari masyarakat negara kita ini. Biarkan kami mengurus negeri ini tanpa disuruh mundur.”
“Begitulah pidato dia dan saya tahu bahwa dia menyuruh saya mundur dari masyarakat mereka. Maka saya pun mundur dari Planet itu dan mengungsi kesini” Jelasnya panjang lebar
“Kalau disini ada gak musim mundur munduran?” tanyanya tiba - tiba
“Ada juga hehehee,, bercanda ah”
“Eh Bang misee, aku pamit dulu ya, mau ke arung pojok”
Akhirnya kami berpisah dan masih ada rasa kangen unttuk kembali mendengarkan kisah Bang Misee dri Planet Tetangga. Oya, kalau para kenthir mau jumpa Bang Misee silahkan mampir di kediaman dia ya.

0 comments:

Post a Comment