Rimba adalah hutan lebat yang luas dengan pohon yang besar-besar. Setiap
daerah mempunyai ciri khas rimba tersendiri yang dapat dilihat dari
jenis tanaman, binatang, iklim dan tempat. Indonesia yang berada di
kawasan tropis maka secara umum mempunyai hutan tropis dengan
keanekaragamannya.
Pernahkah anda melihat rimba? Saya yakin
setiap kita mengenal rimba meski terkadang kita tidak pernah melihat
secara langsung. Biasanya orang-orang yang tinggal di pedalaman, para
penyuka travelling alam, aktivis lingkungan sangat sering bersentuhan
dengan rimba. Begitu juga dengan para pemburu satwa liar, penebang kayu,
para pekerja diperusahaan kehutanan dan perkebunan.
Mengetahui rimba yang berisi ribuan
jenis kayu, mungkin kita tidak pernah bertanya siapa dibalik rimba.
Sebagai manusia yang percaya pada Tuhan, ada sebagian yang langsung
menyimpulkan bahwa rimba telah diciptakan seperti itu oleh Tuhan sejak
dahulu dan kita hanya memanfaatkannya. Pendapat ini benar dan dengan
begitu kita tidak lagi bingung tentang asal-usul sesuatu termasuk rimba.
Tetapi sebagai manusia yang bersifat
kritikus dan rasa ingin tahu, kita bahwa ingin tahu bagaimana rimba bisa
tercipta, bagaimana ribuan kayu bisa tumbuh, siapa yang menanamannya,
siapa yang merawatnya dan siapa yang memilikinya. Apakah riba hanya
diciptakan untuk manusia saja?
Kita semua tahu bahwa di dalam rimba
terdapat beragam satwa liar seperti monyet, kera, gajah, harimau, ular,
kancil, rusa, elang, beo, jalak, cendrawasih dan lainnya. Sebagian dari
mereka adalah binatang adalah binatang pemakan tumbuhan dan sebagian
lagi pemakan daging.
Menurut informasi yang pernah saya
dengar, ada jenis-jenis binatang pemakan biji-bijian dan buah-buahan
yang biji dari buah yang mereka makan akan tumbuh lagi menjadi tumbuhan.
Jadi disini para binatang seperti monyet, burung-burung ikut andil
dalam melestarikan hutan atau rimba. Karena kotoran mereka menhasilkan
bibit-bibit tumbuhan yang bisa kita manfaatkan.
Jika memang para satwa liar ini ikut
andil dalam melestarikan rimba dan menjadi dalang dalam memperbanyak
tumbuhan maka kenapa kita tidak melindungi mereka agar siklus alam tetap
terjaga. Jangana da pembunuhan terhadap satwa liar karena imbasnya
terhadap hutan dan peradaban manusia.
0 comments:
Post a Comment