Sunday, March 3, 2013

, , , , ,

Daftar blogger tersukses di dunia - Jenis blog tersukses di dunia

inilah 20 Daftar blogger paling sukses di dunia | Jenis blog paling sukses di dunia

1. Alborz Fallah – Blogger Sukses di Blog Mobil


Penghasilan hanya dari iklan : $100,000/thn

Alasan dan Tujuan Alborz Fallah Ngeblog:
Alborz selalu mempunyai hasrat yang besar pada mobil. Dia memulai seperti halnya sebagian blogger lain yang tidak tahu harus menulis tentang topik apa, jadi dia mulai dengan membuat 3 blog untuk mengetahui mana yang akan bertahan. Tetap pada hasratnya, dia menyadari bahwa blog tentang mobil memberi pengunjung yang banyak, sehingga dia akhirnya meninggalkan 2 blognya yang lain dan secara perlahan mulai membangun blognya Car Advice dengan isi tulisannya sendiri.

Kesuksesan Alborz Fallah sekarang:
Alborz menjual beberapa blognya ke invesor dan blognya sendiri menjadi bisnis yang sangat nyata sehingga dia akhirnya meninggalkan pekerjaannya dan fokus 100% pada proyeknya. Blogger ini kemudian mengarahkan fokusnya dari web menjadi media bentuk lain. Dia sekarang berpindah ke penjualan DVD dari videonya dan membuat podcasts tentang hasrat terbesarnya yaitu passion.

2. Collis Ta’eed – Blogger Sukses Di Blog Tutorial




Collis memiliki tempat tinggal di beberapa negara, biasanya melakukan travel ke Hong Kong, kemudian Australia, dan terakhir Canada.

Alasan Dan Tujuan Collis Ta’eed Ngeblog:
Collis Ta’eed memulai blog pertamanya (freelanceSwitch), di 2006 bersama istrinya Cyan di garasi rumah orang tua istrinya karena situs pertama mereka tidak menghasilkan secepatyang mereka harapkan. Blognya yang terkenal adalah Tutsplus.com yang menerima artikel dari banyak blogger tetang tutorial-tutorial yang berhubungan dengan internet, komputer dan fotografi.

Pencapaian Collis Ta’eed saat ini:
Collis saat ini merupakan salah seorang blogger penghasil dollar ngetop di dunia dengan lusinan blog berpengunjung ramai. Dia bisa dengan mudah menerbitkan blog baru karena mempunyai pembaca dan pelanggan setia. Dia bisa bekerjadari mana saja di dunia bahkan ketika melakukan perjalanan dengan istrinya. Dia banyak mendapat proyek web baru dan mengejutkan karena kesuksesan karir ngeblognya.

3. Darren Rowse – Blogger Sukses di Blog Make Money Blogging




Penghasilan iklan : minimal $20,000/bulan

Alasan dan Tujuan Darren Rowse Ngeblog:
Darren Rowse memulai ngeblog sekitar 5 tahun lalu dan awalnya hanya karena hobi. Setelah setahun dia mulai mencoba program periklanan dan affiliasi di blognya dan menemukan bahwa blognya bisa menghasilkan uang. Dia mulai mencatat sesuatuyang dia pelajari dari topik make money blogging di blog pribadinya (Problogger).

Kesuksesan Darren Rowse Sekarang:
Kesuksesan Darren membuatnya terkenal dan dia dianugrahi sebagai “the Best Web Development Weblog” di tahun 2006 untuk blognya ProBlogger. Di tahun 2007, dia selalu disebut dalam daftar selebriti Forbes. Tahun berikutnya dia menjadi salah satu pengarang buku “ProBlogger: Secrets for Blogging Your Way to a Six Figure Income (Wiley)” dan pendiri TwiTip – sebuah blog yang didedikasikan untuk tips twitter. Blogger sukses ini lebih suka kehidupan sederhana, dia hidup di melbourne, Australia namun sering bepergian ke banyak negara sebagai pembicara terkenal.

4. Gary Vaynerchuk – Blogger Sukses di Blog Anggur



Alasan Dan Tujuan Gary Vaynerchuk Ngeblog:
Cerita Garyvaynerchuk dimulai sebagai salah seorang pemilik sebuah toko anggur di New Jersey. Dia mulai terkenal sebagai host di “Wine Library TV”, kemudian membuat sebuah blog video tentang anggur, dan akhirnya membangun toko anggurnya menjadi bisnis jutaan dollar dan membuat brand (merek)yang terkenal dengan sering tampil dan berbicara di TV seluruh dunia.

Pencapaian Gary Vaynerchuk saat ini:
Dia sekarang dikenal sebagai pengarang buku senilai 7 digit dolar tentang sesuatu yang membuatnya sukses dengan menciptakan peluang melalui blog videonya. Dia juga merupakan salah satu pembicara yang paling banyak di cari untuk acara-acara marketing.

5. Harvey Levin – Blogger Sukses di Blog Gosip Selebriti



Alasan dan Tujuan Harvey Levin Ngeblog:
Dia adalah seorang produser TV Amerika, pengacara, analis hukum, dan reporter selebriti. Blognya dimulai semuanya tentang gosip selebriti karena itu adalah salah satu hasratnya.

Kesuksesan harvey Sekarang:
Dia masih memproduksi dan menjadi host TMZ di TV. Dia juga sering tampil sebagai tamu di acara “The Kevin and Bean Morning show”, CNN’s Larry King Live, dan baru-baru ini dalam “The Fox News Channel” dan “Local FOX Affiliates” sehubungan dengan kematian Michael Jackson.

6. Heather B. Armstrong – Blogger Sukses di Blog Motivasi



Alasan dan Tujuan Heather B. Amstrong Ngeblog:
Heather memulai situsnya pada Februari 2001. Setahun setelah itu dia dipecat karena menulis cerita yang menyertakan orang-orang di tempat kerjanya di situsnya. Ketika kebanyakan orang takut dan menjadi bertambah buruk ketika mendengar kata “Anda dipecat”, Heather justru menunjukkan bisa menghadapi tantangan itu dan menjadikanblogger sebagai karir.

Kesuksesan Heather B. Amstrong Sekarang:
Di tahun 2005 dia mulai menjalankan program iklan di situsnya sehingga berkat itu suaminya pun bisa berhenti bekerja dan menjadi Ayahyang tinggal di rumah. Sejak menjalankan blognya Dooce dia mendapatkan banyak pembaca setia dan bahkan membuatnya mampu menerbitkan 2 buku hingga saat ini. Buku pertamanya berjudul “It Sucked and Then I Cried” buku keduanya berjudul “Things I Learned About My Dad in Therapy”

7. Jake and Amir – Blogger Sukses di Blog Humor




Alasan dan Tujuan Jake dan Amir Ngeblog:
CollegeHumor mulai menerbitkan tulisan dan artikel melalui ide yang terbentuk dari staf dan penggunanya, termasuk esai humor, komik, wawancara dan kolum mingguan tentang olahraga, video game, kehidupan kuliah, dan kencan.

Kesuksesan jake dan Amir Sekarang:
Jake and Amir sekarang menghasilkan banyak uang melalui pemasangan iklan di situs mereka. Di tahun 2008, College Humor.com dengan bangga mengumumkan proudly announced the premiere of the MTV Show “The College Humor Show”. Jake and Amir along with everyone else in their team wrote on the show and play fictionalized versions of themselves.

8. Jeremy Schoemaker – Blogger Sukses di Blog Adsense




Alasan dan Tujuan Jeremy Schoemaker Ngeblog:
Memulai dengan tangan kosong, Jeremy belajar dan memulai membangun situs ecommerce untuk menghasilkan keuntungan. Selama waktu itu, dia memulai blognya Shoemoney dan kemudian menggunakan blognya untuk menyebarkan perusahaan baru seperti AuctionAds,yang menjadi perusahaan periklanan online dengan peluncuran yang paling menarik. Melalui blognya ini dia memberikan nasihat pada semua area Internet Marketing, termasuk SEO, management affiliasi, blogging, dan strategi monetasi.

Kesuksesan Jeremy Schoemaker Sekarang:
Jeremy sering tampil sebagai pembicara pada konferensi “Search Engine Marketing” dan bekerja sama mendirikan “Elite Retreat conference”.

9. Josh Marshall – Blogger Sukses di Blog Humor




Alasan dan Tujuan Josh Marshall Ngeblog:
Marshall memulai blog yang berjudul “Talking Points Memo” (TPM) selama perhitungan ulang pemilihan umum Florida tahun 2000. Blogger ini terinspirasi oleh blogger politis seperti Mickey Kaus dan Andrew Sullivan.

Kesuksesan Josh Marshall sekarang:
Josh Marshall memainkan peran penting dalam mengekspose skandal yang melibatkan dorongan secara politis penghilangan “US Atteorneys” oleh administarsi George W. Bush. Karena itu dia dinobatkan oleh Arianna Huffington ke dalam daftar 100 orang sukses majalah Time. Setelah menolak banyak tawaran untuk membeli perusahaannya, Josh masih mengoperasikannya di Manhattan dengan staf 7 orang reporter. Selain itu, Josh juga menobatkan dirinya sebagai kolumnis di salah satu surat kabar Washington DC, The Hill.

10. Lisa Stone – Blogger Sukses di Blog Wanita




Alasan dan Tujuan Lisa Stone Ngeblog:
BlogHer didirikan pada february 2005 sebagai pekerja cinta oleh 3 blogger, misinya adalah untuk membuat peluang bagi blogger wanita dengan membangun pendidikan, komunitas, kekuatan ekonomi dan promosi.

Kesuksesan Lisa Stone sekarang:
BlogHer mencapai lebih dari 14 juta pengunjung wanita per bulan melalui konferensi, situs internet, dan jaringan penerbit.

11. Mario Lavandeira – Blogger Sukses di Blog Gosip Selebriti Holywood




Alasan Dan Tujuan Mario Lavandeira Ngeblog:
Mario selalu mencintai intrik dan siapa lagi yang lebih baik dalam hal ini selain selebriti. Karena itu blognya Perez Hilton dimulai dengan gosip selebriti dan sepenuhnya tentang gosip selebriti. Setelah lulus dari New York University pada tahun 2000, Mario mencoba menjadi seorang aktor, namun dia akhirnya lebih suka sebagai blogger berpenghasilan karena dia pikir lebih mudah mengelola blog dari pada menjadi seorang aktor. Dia menemukan bakatnya dalam memperbesar gosip dan kontroversi tentang foto-foto Hollywood meskipun ia merupakan blogger paling tidak terkenal di Amerika. Ada dua sisi yang membuatnya terkenal, yaitu karena dia sangat dibenci oleh bintang-bintang Hollywood tapi disukai oleh jutaan pengunjung web.

Kesuksesan Mario Lavandeira saat ini:
Mario menjadi terkenal tapi juga tidak terkenal. Pada tahun 2007 dia mengumumkan akan membintangi acara TV reality show di VH1 berjudul “What Perez Sez”. Dia juga secara reguler muncul di TRL, “Much Music and Extra”, dimana dia melaporkan tentang gosip Hollywood dari studionya sendiri. Tahun 2008, dia meluncurkan radio shownya sendiri yang bernama “Radio Perez”.

12. Michelle Malkin – Blogger Sukses di Blog Kontroversi



Alasan Dan Tujuan Michelle Malkin Ngeblog:
Dia memulai blognya Michelle Malkin dengan alasan ingin membuat tulisan dari sudut pandang yang konservatif dan hal ini berlanjut hingga sekarang.

Kesuksesan Michelle Malkin Sekarang:
Malkin sering menjadi komentator di Channel berita FOX dan secara reguler menjadi host tamu di acara “The O’Reilly Factor”. Dia akhirnya berhenti dan konsentrasi menulis, ngeblog, menjadi pembicara, meskipun masih beberapa kali tampil di TV.

13. Michael Arrington – Blogger Sukses di Blog Teknologi




Alasan Dan Tujuan Michael Arrington Ngeblog:
Pemilik blog Techcrunch ini meninggalkan profesinya di bidang hukum untuk menjadi seorang pengusaha online. Ketika dia berhenti selama 1 tahun dan kembali ke dunia kerja, dia memulai ngeblog sebagai cara untuk memahami kemajuan dunia online setelah ketidakhadirannya.

Pencapaian Michael Arrington saat ini:
Michael sekarang menghabiskan waktunya di Internet dan berinvestasi. Techcrunch sendiri menjadi salah satu blog terpopuler saat ini.

14. Pete Cashmore – Blogger Sukses di Blog Situs Media Sosial



Alasan Dan Tujuan Pete Cashmore Ngeblog:
Pete Cashmore pemilik blog Mashable sangat tertarik dengan hal-hal berbau web, dan blogger satu ini fokus dalam menulis tentang MySpace dan situs media sosial lainnya. Satu artikel pertamanya yang menjadi populer dengan sangat cepat adalah yang berjudul “If You Don’t Have A MySpace, You’re a Lametard.” Ini adalah cara yang aneh untuk ngeblog, namun ternyata berhasil.

Pencapaian Pete Cashmore saat ini:
Peter masih menulis tentang apapun yang terjadi di Internet meskipun dia mulai sedikit menyimpang dari fokus awalnya tentang hanya berita jaringan sosial. Dengan menjadi terkenalnya Mashable.com Peter mulai kurang menulis dan mulai konsentrasi pada sisi entrepreneurial bisnis web-nya.
Untuk menguatkan kemampuan enterprisenya, Peter pindah ke California dan fokus pada operasi West Coast. Kesuksesannya membawanya mendapat status celebrity dan tampil di banyak pertunjukan di Amerika dan Inggris. Peter juka melakukan perjalanan antara 2 negara tersebut sebagai konsultan dan pembicara.

15. Robert Scoble – Blogger Sukses di Blog Training




Alasan dan Tujuan Robert Scoble Ngeblog:
Robert Scoble memulai blognya 4 tahun lalu ketika dia bekerja pada NEC, sebuah perusahaan teknologi Jepang. Blognya Scobelizer adalah tempat dimana dia berbincang dengan customer NEC, memberikan support, dan mendengarkan feedback. Dia selalu jujur tentang sebuah produk yang membuat pembaca blognya berkembang.

Kesuksesan Robert Scoble Sekarang:
Scoble dan Shel Israel sekarang menulis buku blogger bisnis yang bernama “The Red Couch”.

16. Steve Pavlina – Blogger Sukses di Blog Make Money Online


Alasan dan Tujuan Steve Pavlina Ngeblog:
Steve adalah blogger yang memulai ngeblog tentang pengembangan diri dan kehidupan dan sekarang menjadi pemimpin di niche tersebut. Blognya Steve Pavlina.

Kesuksesan Steve Pavlina Sekarang:
Di Twitter dia mengatakan dia adalah jam alarm manusia. Dia membangunkan orang-orang yang tertidur selama hidup. Steve pavlina melakukan beberapa penelitian tentang seni video dan bekerja seputar membuat dan mengubah contoh video.

17. Tim Ferriss – Blogger Sukses di Blog Motivasi




Alasan dan Tujuan Tim Ferris Ngeblog:
Tim adalah lulusan “neuroscience” yang menemukan banyak cara inovatif memandang kehidupan dan memberikan nasihat bernharga bagaimana menghadapi situasi dengan cara berbeda. Blognya 4 Hour Work Week ditulis dengan sangat baik dan memprovokasi pikiran. Dia adalah salah satu CEO favorit di seluruh dunia.

Kesuksesan Tim Ferris Sekarang:
Pada tahun 2007, Tim menerbitkan bukunya “The 4-Hour Workweek under Random House” dan memasarkannya ke sesama blogger. Buku ini yang menerbitkannya menjadi bintang dan dia sekarang menjadi dosen tamu di Princeton University dan telah berbicara di ratusan seminar dan konvensi.

18. Timothy Sykes – Blogger Sukses di Blog Investasi



Alasan dan Tujuan Timothy Sykes Ngeblog:
Setelah mengalami kerugian yang besar dalam bisnis sebelumnya, Timothy Sykes memutuskan untuk menulis buku yang merincikan perjalanannya dalam mengelola dana dan pelajaran-pelajaran yang diperoleh dari kerugiannya yang sangat besar. Melihat potensi yang besar di Internet, dia lalu memulai blognya Timothy Sykes dengan tujuan mendokumentasikan langkah demi langkah process dari mengubah dana $12,000 yang lain menjadi jutaan dolar.

Kesuksesan Timothy Sykes Sekarang:
Tim sekarang seorang penulis untuk AOL Finance dan telah tampil di ABC, CNN, CBS, CNBC, FOX News, FOX Business Network, Reuters, Business Week dan beberapa majalah lain. Dia juga mulai muncul di TV show “Wall Street Warriors” di MOJO. Penghasilan blog bulanannya adalah 6 digit dollar.

19. Tucker Max – Blogger Sukses di Blog Penakluk Wanita


Alasan Dan Tujuan Tucker Max Ngeblog:
Tucker Max ngeblog tentang exploitasi sifat pemabuk dan penakluk wanitanya, bahkan sebelum frase “blogging” belum ada. Blog Tucker menarik 100 ribu pengunjung tiap minggunya yang suka membaca exploitasinya yang menarik dan menikmati gaya penulisannya yang mengagumkan.

Kesuksesan TuckerMax saat ini:
Karena blognya tersebut, Tucker bisa menerbitkan buku yang bahkan disebut sebagai “…highly entertaining and thoroughly reprehensible…” oleh The New York Times dan masuk dalam daftar buku “best sellers” selama 100 minggu. Dia juga membuat film berdasarkan buku dan ceritanya dengan judul “I Hope They Serve Beer in Hell”

20. Yaro Starak



Alasan Dan Tujuan Yaro Starak Ngeblog:
Yaro memulai blog pertamanya Entrepreneurs-Journey karena dia berpikir blog lebih baik untuk SEO dan menjadi peluang untuk membahas perjalanan bisnisnya.

Kesuksesan Yaro Starak saat ini:

Yaro adalah blogger sukses yang paling dihargai di blogosphere karena membantu banyak blogger-blogger lain menjasi sukses. Salah satu muridnya adalah Alborz Fallah. Yaro membuat 2 blog baru yang merupakan blog keanggotaan yang mengajarkan orang bagaimana tepatnya dia menjadi sukses. Awal 2009 dia membuat blog keanggotaan yang mengajarkan bagaimana make money blogging.

sumber:www.plok.us

Saturday, March 2, 2013

,

Kencing Seniman dan Utang Filsuf

1362210937893458471
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)

Seorang pemuda sedang berpikir keras
tentang utangnya yang tak kunjung lunas,
tiba-tiba dia mengangguk tersadar:
aku telah menjadi Filsuf!

Seorang bocah sedang belajar menulis alfabet
dia kini berhasil menulis A-K-U,
tersipu dia saat tersadar:
aku telah menjadi Penyair!

Seorang lelaki bolak-balik ke kamar mandi
dia buang air seni berpuluh kali sehari,
terkaget dia tersadar:
aku telah menjadi Seniman!

Seorang remaja tertidur pulas saat rapat Karang Taruna
seekor lalat masuk ke telinga,
dia terbangun dan tersadar:
aku telah menjadi Wakil Rakyat!

(Bekasi, 2 Februari 2013)
Norman Adi Satria
,

Sesal dan Doa untuk Tiga Anakku

1362120664404463738
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
Aduh! Rasanya kepalaku mau pecah! Rumah ini semakin panas dan sesak! Kemana damai dan teduh yang dahulu sempat bersemayam di sini???
Aku memohon ampun pada Tuhanku. Dia pasti tau penyesalan yang sedang berdentum-dentum di hati. Tapi akupun memohon belas kasihNya agar aku bisa melewati semua ini.
Kalau aku bisa tetapkan kehidupan seperti yang aku mau…
Kalau aku dapat memutar waktu seperti saat damai dahulu…
Aku ingin kembali ke saat anak-anakku lahir. Tiga perempuan cantik menjadi pelengkap dan penyempurna kehidupanku dengan Ridwan. Aku dan Ridwan bersama-sama membesarkan mereka dengan cinta kasih kami. Sampai situlah aku ingin kembali. Karena kejadian-kejadian setelah itu membuatku dan Ridwan selalu dirundung duka. Pedih di batin terlihat nyata di fisik kami. Kami rasanya menjadi sepuluh tahun lebih tua, karena ulah mereka, anak-anakku yang aku cinta.
Riska, si sulung kami, adalah malu pertama kami. Sekian tahun menikah hanya mengandalkan cinta, hingga aku lebih memilih dia tinggal bersamaku daripada tinggal di kontrakan suaminya yang.. demi Tuhan aku tidak ingin menginjaknya lagi. Itu bagaikan kandang sapi bagi putri cantikku. Dan kemarin sore, Riska datang dengan rambut acak-acakan, dan di belakangnya ada pak RT.
“Ibu, tolong anaknya ditenangkan. Tadi dia berkelahi dengan bu Tita. Aduh, janganlah lingkungan kita menjadi gaduh seperti ini bu Tari.” Aku hanya bisa memohon maaf pada pak RT.
“Ada apa lagi Ris? Belum cukup keributan kamu buat?” tanyaku setelah pak RT berlalu.
“Biarin bu. Tita ngejek aku mandul. Aku balas saja, ‘daripada kau, anak bererot tapi idiot dan cacat semua’. Dia nggak terima terus mukul aku. Aku balas pukul lah. Dia yang mulai duluan…” gerutu Riska sambil bergegas masuk ke kamarnya. Dan sayup-sayup, lagi-lagi ada pertengkaran dengan Heri, suaminya. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala.
Saat ketenangan mulai terasa, aku justru harus merasa waspada. Karena biasanya, ketenangan itu hanya ada sebentar saja. Dua anakku yang lainnya, menimbulkan kepedihan tersendiri di hatiku. Walau ingin kuhindari dan kuingkari, kenyataan itu tetap ada dan orang lain yang mengingatkannya.
“Duh, kasian banget ya bu Tita. Kok sekarang dia jadi begitu ya? Padahal dulu dia kan bahagiaaa banget, sampe kita-kita iri ya?” Gunjingan ibu-ibu berdaster dengan wajah kucel belum mandi dan rambut awut-awutan pun mulai terdengar di warung sayur itu. Dan sepertinya semua kompak membicarakan tentang diriku dan anak-anakku.
“Anak pertama suaminya nggak bener, katanya mandul pula…”
“Iya, anak keduanya udah jadi janda muda. Untung jandanya janda mati. Coba kalau janda cere. Eh tapi kayaknya udah dapet laki lagi. Cepet banget ya?”
“Oh iya, yang kemaren nganterin pulang ya? Eh, mereka kan lama di dalem mobil sebelum turun. Lagi ngapain coba? Hihihiii…”
Menjengkelkan! Begitu mudahnya berburuk sangka! Tawa cekikikan itu terdengar cabul di telingaku.
“Yang ketiga, cantik sih cantik. Tapi kok perawan tua? Kalah sama anak bu Idah yang jelek itu, tapi udah kawin dua kali…”
Mandul… Janda mati lebih untung dari janda cerai.. Cantik-cantik perawan tua… Jelek tapi sudah kawin dua kali.. Perkataan itu berulang-ulang terdengar di telingaku. Haruskah mereka menghina orang sesadis ini? Langkahku urung kulanjutkan, walau suara-suara bagai tawon itu tiba-tiba berhenti karena mengetahui kedatanganku. Walau mereka pergipun, aku tidak ingin belanja di sana. Kepalaku tiba-tiba berdenyut-denyut. Dan lagi-lagi obat pengurang sakit kepala sudah melewati kerongkonganku, entah untuk yang kesekian kalinya.
***
Aku memohon ampun pada Tuhanku. Dia pasti tau penyesalan yang sedang berdentum-dentum di hati. Menyesal mempunyai tiga putri yang saat dewasanya sering menyakiti hati kami. Mengapa mereka tidak semanis saat masih kecil dan remaja dulu?
Tiba-tiba aku teringat kembali pada sepupuku Astri. Puluhan tahun menikah belum juga dikarunia anak. Sampai menangis-nangis jika menceritakan kegundahan hatinya. Yang sangat diinginkannya hingga saat ini adalah kehadiran anak. Terlintas pikir olehku, untuk apa punya anak kalau ternyata hanya menyusahkan? Lebih baik tidak punya anak saja.
Astagfirullah.. Aku mulai menjadi Tuhan bagi diriku sendiri. Memutuskan mana yang baik untukku dan mana yang tidak. Akupun memohon belas kasihNya agar aku bisa melewati semua ini. Akupun memohon ampunan atas ketidakmampuanku membimbing mereka.
Di depan cermin di kamarku, aku lihat pantulan tubuh Ridwan yang semakin kurus tengah tidur. Kegantengannya mulai pudar. Badan tegapnya mulai sedikit membungkuk. Dan bersamanya akan kuhabiskan sisa hidup, berbagi beban berat yang tengah melanda saat ini. Semoga kami bisa melaluinya dan menutup lembar hidup kami dengan senyum seiring dengan episode kehidupan yang indah bagi tiga anak perempuanku, Riska, Indria dan Widi.
==========
sumber: http://www.kompasiana.com/wienndy 
, , ,

Isn't it time to respect Venezuela's democracy?

One Venezuelan official says the reforms enacted in Hugo Chavez's 14-year tenure deserve respect.
One Venezuelan official says the reforms enacted in Hugo Chavez's 14-year tenure deserve respect.

Editor's note: Samuel Moncada has been the Ambassador of Venezuela to the United Kingdom since 2007 and holds a PhD in Modern History from Oxford University. He is solely responsible for the content of this analysis.
(CNN) -- Reading the international press, one would be forgiven for thinking that Venezuela is on the verge of collapse.
Over the past decade, all sorts of predictions have been made, ranging from catastrophic election defeats to the implosion of the Venezuelan economy. But the fact these predictions have failed to materialize has not deterred many of Venezuela's most fervent critics in their quest to engineer a constant and misleading narrative of impending disaster.
The reality is that ever since President Hugo Chavez was first elected, Venezuela has defied these negative predictions and brought unprecedented social progress to the country over the last 14 years. Since 2004 poverty has been reduced by half and extreme poverty has been cut by 70%. University enrolment has doubled, entitlement to public pensions has tripled, and access to health care and all levels of education have been dramatically expanded.
Venezuela struggles with food shortages
Chavez absence sparks succession talk
Uncertainty over Hugo Chavez's health
Venezuela now has the lowest levels of economic inequality of any Latin American country as measured by the Gini coefficient. Our country has already achieved many of the Millennium Development Goals, and is well on target to achieve all eight by the 2015 deadline.
This progress has been achieved by using Venezuela's vast oil revenues to transform the lives of ordinary people. The sheer scale of our oil reserves -- the world's largest -- guarantees the complete sustainability of the model in which the country's resources are used to stimulate growth in the economy and aid development.
But Chavez's most significant achievement has been to trigger the awakening and empowerment of the majority. A majority of Venezuelans have seen vast improvements in their living standards and, as a consequence, they have continued to defend their interests at the ballot box.
The Venezuelan people are very clear about what they want. President Chavez was re-elected in October 2012 with 54% of the vote in an election that boasted an 81% turnout. The Venezuelan people showed their support for the government again in December 2012 in the gubernatorial elections, which saw Chavez's political party win 20 out of 23 states.
Governments in Europe and other parts of the world could only dream of these levels of support after 14 years in power. This shows that social progress in Venezuela has been consolidated and that there is a desire to further expand this progress.
In the coming years, the Venezuelan government will continue to respond to the needs of the Venezuelan people. Hundreds of thousands of new homes have been built over the last two years which have not only greatly improved living standards but also provided jobs and contributed to a boom in the construction industry. The government is well on its way to meeting its target of building three million new homes by 2019.
While many economies around the world are shrinking, the Venezuelan economy grew by 5.5% in 2012. Against the backdrop of a continuing international financial crisis, commerce in Venezuela grew by 9.2% and communications by 7.2%, manufacturing grew by 2.1% and the oil sector grew by 1.4% -- making Venezuela one of the fastest growing economies in Latin America.
At a time when many countries are attacking the rights of the most vulnerable sectors of society, Venezuela is providing ever greater protection for low-income senior citizens and single-parent families with younger children or disabled dependents.
The failed development models of previous governments condemned millions of Venezuelans to poverty. Before the election of Chavez in 1998, Venezuela suffered years of falling GDP. The country had one of the worst economic records in the world -- a record that led to mass social unrest and violent military crackdowns.
Venezuela will continue on its path of social progress and empowering ordinary citizens. The greatest hope for the future is the people know that they alone hold the power to determine the direction the country will take.
After so many failed predictions, isn't it time to respect Venezuela's democracy and the will of the people?
, , , , , ,

China parades foreign Mekong killers before execution

Convicted murderer Naw Kham is led from his cell in Yunnan, China (1 March 2013)  
Naw Kham was shown on TV being led from his prison cell by police

Four foreign men have been executed in China for the murder of 13 Chinese fishermen on the Mekong river in 2011, after being paraded on state TV.
The men were put to death by lethal injection in Kunming, Yunnan province.
CCTV News broadcast live footage of the men being taken from their cells to the execution site, though it did not show the moment of death.
Many social media users in China have reacted angrily, condemning the broadcast as insensitive.
It is believed to be the first time in China's recent history that live footage of condemned criminals being taken to their execution has been broadcast.
Since CCTV is controlled by the Chinese authorities, there is no doubt that the green light was given by top government officials, the editor of BBC Chinese, Raymond Li, reports.
It seems that the Chinese government wants to send out a clear signal to the general public that they are taking very tough action against foreign criminals, he adds.
Some have applauded the move, but many Chinese internet users spoke out against the special programme, in what some are saying was a throw-back to the execution rallies of China's past.
Powerful warlord

Analysis

The case has attracted widespread public interest in China because of the brutality of the 2011 killings as well as the unusual circumstances in which China insisted on the right to conduct the trials of the non-Chinese nationals, despite neither the crime nor the arrests taking place on Chinese soil.
Now the decision to show live pictures on state TV of the four men being taken to the execution chamber has made it even more of an issue, pushing it onto the list of most-talked-about topics on Weibo, the Chinese version of Twitter .
Many posts applaud the tough justice. "The murdered Chinese crew can finally rest their souls," Hu Xijin, editor of China's Global Times newspaper writes. "It is necessary to pursue revenge and send a warning to those who kill Chinese people."
But others express unease about what they see as an unnecessary display of vengeance. "This shows the whole world that China still hasn't got rid of barbarianism yet," someone calling themselves You Niao says. "Does CCTV need to give everyone a blood bath?"
A prominent human rights lawyer, Liu Xiaoyuan writes; "Using two hours to broadcast live the process for these criminals facing the death penalty is a violation of the law."
Among the prisoners was Naw Kham, a Burmese man thought to have been one of the most powerful warlords in the Golden Triangle of Thailand, Laos and Burma.
China's state television channel CCTV aired an interview with Naw Kham on Thursday.
"I couldn't sleep properly over last two days. I miss my mother. It is really painful that I can't be with my children," Naw Kham told the channel.
"My mum didn't know when I was arrested, and I am worrying that she won't be able to take it when she finds out," he went on.
Announcing the execution on Twitter, state news agency Xinhua tweeted a photograph of Naw Kham with his hands clasped in front of his forehead. It is unclear when this picture was taken.
Xinhua has said the men had had their "legal rights fully respected" while on death row.
China's foreign ministry said the case highlighted its determination to tackle cross-border crime.
"I think an important message that this case sends is that it shows the determination of China and the governments of relevant countries to work hard together to combat cross-border crime," Hua Chunying spokesman for China's foreign ministry said.
Chinese television used to regularly broadcast the parading of condemned criminals in stadiums and through city streets on the way to executions, and although the practice largely stopped decades ago, exceptions remain, the BBC's John Sudworth in Shanghai says.
In 2008 a man who had murdered his mother was paraded in an open top truck on the way to his execution with a placard around his neck, detailing his crime. And a recent provincial TV show, in which death row prisoners were interviewed by a glamorous female presenter, attracted almost 40 million viewers.
River security The 13 fishermen were found dead inside two Chinese cargo ships in October 2011 on the Thai side of the river.
State media said Naw Kham and his subordinates had collaborated with Thai soldiers in launching an attack on the ships, the Hua Ping and Yu Xing.
The other men were Hsang Kham from Thailand, Yi Lai, who is stateless, and Zha Xika from Laos, said the Xinhua news agency.
The group were arrested in Laos and brought to China in May last year, after Beijing said the attack had happened on board Chinese-flagged ships.
Beijing argued that the men should be extradited for trial - a move which some observers saw as an indication of the considerable political and economic clout China now exercises over its smaller neighbours, our correspondent reports.
In November, the men were found guilty of intentional homicide, drug trafficking, kidnapping and hijacking.
Two other members of the gang were also convicted - one received a death sentence with reprieve and the other eight years in prison.
Thailand launched an investigation into the allegations against nine of its soldiers in connection with the incident.
The attack came amid a wave of hijacking of vessels sailing on the Mekong which were blamed on gangs operating in the notorious drug-trafficking region.
China, Burma, Laos and Thailand launched joint security patrols on the Mekong in response.
Li Zhuqun, a senior international co-operation official at China's Ministry of Public Security said the gang had now been broken up, but that "efforts to ensure the safety of the Mekong River will continue".
"We will continue patrols and law enforcement co-operation with the other three countries to safeguard shipping on the river," he told China Daily.
, , , , , , ,

Obama signs sweeping US budget cuts into effect

President Obama said the cuts were "dumb and arbitrary"
 
 
 
US President Barack Obama has signed into effect a wave of steep spending cuts which he has warned could damage the US economy.
The cuts - known as the sequester and drawn up two years ago - will take $85bn (£56bn) from the US federal budget this year.
Last-ditch talks at the White House to avert the reductions before Friday's deadline broke up without agreement.
The IMF has warned the cuts could slow global economic growth.
The BBC's Mark Mardell in Washington says the cuts were designed to be so brutally painful that politicians would be forced to agree on a better way of balancing the books.
However, as the midnight deadline loomed on Friday, Mr Obama and Republican congressional leaders still failed to agree on a way to avoid them.
The two sides are at odds over the president's insistence on raising taxes as part of any plan for tackling the country's $16.6 trillion (£11tn) debt.
 
 
After the White House talks broke up, Mr Obama blamed Republicans for the impasse.
"They've allowed these cuts to happen because they refuse to budge on closing a single wasteful loophole to help reduce the deficit," he said.
He warned the cuts - if fully realised - would slow US economic growth by half of 1% and cost 750,000 jobs.
"We shouldn't be making a series of dumb, arbitrary cuts to things that businesses depend on and workers depend on," he said.
Unpaid leave The sequester was drawn up in mid-2011 as Congress and the White House feuded over raising the debt ceiling and how to slash the huge US deficit.
Republicans wanted deep cuts in spending while Democrats insisted on raising taxes.
At the end of 2012 Congress and the White House struck a dramatic deal to avoid what was dubbed the "fiscal cliff", that included expiring tax breaks and the sequester.
BBC explainer graphic
Republicans agreed to Mr Obama's demand to raise taxes for the rich and Congress postponed the deadline for the budget cuts until 1 March.
About half the cuts will come from the defence budget. Incoming defence secretary Chuck Hagel has warned of "significant impacts" on the military.
He said the cuts "will cause pain, particularly among our civilian workforce and their families".
"Let me make it clear that this uncertainty puts at risk our ability to effectively fulfil all of our missions," Mr Hagel said.
"Later this month, we intend to issue preliminary notifications to thousands of civilian employees who will be furloughed [put on unpaid leave]."
Defence officials say 800,000 civilian employees will have their working week reduced. They say they will also have to scale back flight hours for warplanes and postpone some equipment maintenance.
The deployment of a second aircraft carrier to the Gulf has also been cancelled.
On Friday, Republican House Speaker John Boehner reiterated his party's refusal to allow taxes to rise and challenged the gridlocked US Senate to pass a bill first before the House acted on a plan.
"Let's make it clear that the president got his tax hikes on 1 January," he said as he left the White House. "The discussion about revenue, in my view, is over. It's about taking on the spending problem."
Correspondents say attention will now turn to the next congressional challenge - a possible shutdown of the US government if no funding bill is passed in the next month.
On 27 March a temporary federal budget that has kept the federal government running since 2012 is due to expire.
House Republicans have said they will vote on a bill next week to fund the government through the end of the fiscal year, on 30 September, but keep in place some automatic cuts taking effect on Friday.
, , , , , , , ,

Dapat Dollar Dengan Pasang Banner di Blog

Berburu Dolllar ($$$) adalah salah satu hobi ane, ada beberapa Bisnis online yang ane ikuti dari PTC, PTR, PPC. Ane rasa agan juga tertarik dengan yang namanya Dollar, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan asalkan mau belajar belajar belajar dan selalu berusaha.
Tapi kali ini ane kaget dapat kiriman Dollar gratis ke paypal ane, dan diberitahukan melalui email, pertama kalinya ane tidak percaya, ane kira ini email Spam yang hanya mengirimkan iklan-iklan yang gak jelas, tapi setelah ane baca dengan seksama rupanya ane dapatkan kiriman dollar gratis dari Paid To Promot, ane dikirimi $0,1 melalui Paypal, heheheh kecil yah gan? cuma $0,1. Alhamdulillah gan hanya pasang banner ane dapat Dollar gratis, tanpa perlu Klik iklan, Review produk, dan sebagainya.
Tepatnya ane daftar sekitar 1 bulan yang lalu pada tanggal 20 maret dan sekarang tanggal 1 mei ane dikirimi Dollar, lumayan untuk nambah saldo paypal, hehehe
Pertama kali ane baca artikel tentang bisnis online dari Paid To Promote ini ane tidak percaya, kenapa?, karena seperti tidak mungkin soalnya kita hanya pasang banner/Script iklan di blog lalu akan dibayar Dollar ($) setelah dilihat/tanyang dengan jumlah tertentu. Karena penasaran akhirnya ane coba, eh gak taunya beneran lho gan, Alhamdulillah.
Apa agan juga tertarik?, kalau jawabannya iyah...silahkan ikuti langkah-langkah singkat berikut :
Cara Daftar Bisnis Online Pasang Banner/iklan langsung dibayar dollar ke Paypal.
1. Tentu agan harus punya akun Paypal dulu, kalau belum punya silahkandaftar di sini paypal.com
2. Silahkan Klik Link Berikut ini untuk daftar :
atau silahkan klik Banner/gambar berikut untuk daftar.

Get paid To Promote at any Location

3. Silahkan isi lengkap data agan pada isian data "Login Information" lalu pada bagian "Payment Information" isi saja pada "Paypal" isi dengan email paypal agan, untuk bagian "Webmoney" sebaiknya dikosongkan saja, karena agan akan dibebankan biaya pemotongan 10% pada waktu pembayaran nanti.
4. Klik Sign Up. Finish langkah pendaftaran sudah selesai.
Selanjutnya cara pasang banner/iklan dari Paid To Promoted di blog sobat.
1. Login pada situs Paid to Promot.net
2. Perhatikan pada bagian "Start make money: Choose one of the code into your site" di sana ada 3 pilihan script yang bisa agan pakai salah satu yang akan dipasangkan di blog, copy salah satu kode tersebut dan pasangkan di blog agan, cara pasangnya tau kan? letakkan saja pada Widget Blog Agan.
3. Nah ini inti dari Bisnis Ini, supaya agan bisa dapat dollar gratis tersebut, baca aturan mainnya berikut:
Peraturan :
# Pembayaran/Payment akan dibayarkan secara otomatis ke akun paypal setelah dollar mencapai minimal $0,1 pada tanggal 15 dan 30 setiap bulan.
# Pengunjung Harus minimal 10 detik buka/lihat blog agan.
# satu (1) trafik/pengunjung yang berkunjung ke blog sobat dapat $0,001 bahkan lebih (ane sendiri juga tidak bisa pastikan ini, karena bisa berbeda komisi pada setiap pengunjung, pengalam ane 1 kunjungan bisa dapat $0,001-$0,005 mengikuti perkembangan banyaknya PageView, bahkan ane lihat di Historynya ane dapat komisi cuma-cuma tanpa ada pengunjung datang ke blog)
# Pengunjung/Trafik yang diperhitungkan/memporeh komisi jika pengunjung datang dari "United States, Canada, Australia, United Kingdom, Germany, New Zealand, Argentina, Brazil, Mexico, India, Malaysia, Philippines, Thailand, Singapore, Vietnam, Belgium, Chile, Colombia, Denmark, Spain, France, Italy, Netherlands, Peru, Portugal, Sweden, Viet Nam, South Africa, Saudi Arabia, Czech Republic, Cyprus, Greece.". Wah berati kalau pengunjung dari Indonesia tidak dihitung dong gan??, iyah gan, yang diperhitungkan hanya dari beberapa negara tersbut, tapi banyak kan cuy?. Waduh gimana donk gan, trafik ane hanya dari Indo doank??, mudah gan ada solusi paling mudah agan bisa berkunjunga ke blog orang Luar dan ajak mereka berkunjung ke blog agan :) .
# Jangan coba-coba agan akali dengan ganti Proxy atau ganti IP PC supaya terdeteksi Pengunjung Luar negeri, kalau ketauan, siap-siap ajah Pembayaran sobat akan dibatalkan bahkan Akun akan dihapus.

+++++++++++++++++++++ Oh yah Ini bukti Pembayarannya gan +++++++++++++++++++++

@ Bukti di Paypal



@ Bukti di Situs Paid To Promoted



Gimana masih bingung sob? Silahkan bertanya, tinggalkan komentar di bawah...

Tunggu Apalagi Sob? Mari daftar sobat,,,

Friday, March 1, 2013

Operasi Seroja

136205945673263328
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
“Goblok, cepat benamkan mukamu di tanah, cari batu buat berlindung, jangan sembunyi di balik pohon, ak47 mampu menembusnya!!!”

Suara desingan peluru beterbangan tepat di atas kepala kami, entah dari mana sumber rentetan muntahan peluru di lesakkan, tetapi suara Letnan terus berteriak menginstruksikan anak buahnya mencari tempat perlindungan supaya tidak mati konyol di usia muda.
Sekarang kami sedang melaksanakan Operasi Seroja di Timor-timor. Operasi ini kesannya begitu mendadak dan terburu-buru. Ini terbukti banyak prajurit seperti diriku yang baru lulus pendidikan langsung di terjunkan di medan perang. Padahal hanya 6 bulan masa pendidikanku, memegang senjata saja masih gamang apalagi membunuh.
Banyak teman sepenerjunanku yang meninggal sebelum peluru keluar dari selongsongnya. Ini di karenakan sebelum memasuki zona penerjuanan pesawat Hercules yang kami tunggangi sudah di berondong peluru dari perbukitan. Akibat mendesaknya situasi tersebut, penerjuanan terpaksa di lakukan.

Beberapa temanku kakinya patah ketika mendarat, ada juga yang tersangkut pohon. Beberapa lainnya nasibnya lebih tragis ketika masih di atas sudah di berondong, seketika itu pula sudah tidak bernafas.Namun yang paling tragis mendarat di atap rumah atau di lapangan terbuka kota dimana para Fretilin sudah siap memberondong dan menangkap.

“Arah jam 10 letnan”

Teriak seorang prajurit setelah tembakan itu berhenti, ini pertanda lawan sedang mengisi amunisi, dan ini sebagai penanda serangan balasan harus segera di lesakkan.
“m60..m60..m60″

Seru sang Letnann kemudian di ikuti oleh prajurit lainnya. 2 orang membawa M60 sudah di hadapan Letnan. Dengan bahasa isyarat 2 prajurit ini sudah memahami.
jeejejejejjejejejejjejejjejejejjejejejjejejejejjejejejjejejejejejjejejejeje

2 senapan mesin dengan ratusan muntahan peluru per-menitnya sudah di lesakkan. Saat M60 melakukan aksinya, para prajurit lain sudah menempati posisi serang dan membaca situasi dengan mengamati ada berapa musuhkah yang menghadang mereka.

“Berhanti”
jejejjejeeee

Sudah tiada balasan tembakan, semua terdiam. Suasana seketika hening, hanya terdengar kicauan burung serta monyet yang bersahut-sahutan bagai paduan suara. Aroma selongsong peluru panas menusuk hidung menambah ketegangan yang membuat syaraf terasa kaku berdiri.
Beberapa menit terlewati tidak terjadi aktivitas di kubu lawan, rasa tegang itu sedikit berkurang.Terbukti ada prajurit yang kentut, bunyi suaranya seperti di tahan tetapi malah membuat suara lengking panjang nyaring di tengah keheningan. Setiap  orang pun menoleh ke asal bunyi.

“Jancookk”
Ucap seorang prajurit yang mungkin kesal atau mungkin ingin tertawa, di saat tegang-tegangnya darah terpompa begitu cepat ke jantung, nyawa menjadi taruhan, masih ada orang yang sempat-sempatnya kentut.

Dengan isyarat tangan Letnan, 2 orang di ikuti 4 orang belakangnya maju melihat situasi di depan.
***
Ini adalah pengalaman pertamaku dalam perang sesungguhnya. Ketika awal masuk Timor-timor aku bertemu banyak orang yang sudah berpengalaman dalam perang, seperti penumpasan DI/TII. Namun juga bertemu banyak orang juga yang seperti diriku, amatir.

Saat aku masih kecil, bayanganku tentang tentara adalah seorang yang pemberani, gagah penuh wibawa. Tetapi ketika terjadi perang seperti ini aku baru memahami tentara juga seorang manusia biasa.

Awal mula pasukan kami menjelajahi hutan, berondongan peluru di tembakkan ke arah kami, tiba-tiba salah seorang prajurit dalam pasukan kami menangis teringat emaknya akibat desingan peluru yang menakutkan dengan suara memekakkan telinga. Tentu saja hal ini membuat Letnan mengumpat dan bilang “Jancok, bocah jek ngempeng di kirim perang.”

Aku sendiri juga sangat takut, tidak ubahnya dengan rekan yang menangis, tetapi ketika melihat mata pasukan lainnya terlihat tenang. Maka, sudah seharusnya aku menyembunyikan ketakutanku. Rekan yang lain masih Tamtama termasuk yang menangis, sementara aku sudah Bintara yang pangkatnya lebih tinggi, jika aku memperlihatkan ketekutanku, sungguh memalukan.
Saat pasukan Fretilin di pukul mundur, sebenarnya beberapa rekan sudah tidak peduli kepada si cengeng dan terus memukul Fretilin. Kami tidak meninggalkannya karena sang Letnan.

“Hai, jangan apatis kalian, itu temanmu jangan kau tinggalkan, tentara itu solidaritas persaudaraan nomor satu, jangan sekali kali meninggalkan rekan sendirian, apatis itu namanya.”
***
2 orang telah melihat keadaan di depan, salah satunya adalah rekan yang menangis teringat emaknya dahulu. Kini dia memilih posisi terdepan. Satu setengah tahun sudah rasa takut itu di kubur dalam-dalam sebagai penyesalan dan rasa malu di waktu lalu, ujung tombak garis terdepan dia minta dari Letnan.

“Aman, 2 target sudah di lumpuhkan.”

Akibat peluru m60 lubang begitu besar menganga terlihat, mereka tewas seketika. Kami menyita 2 pucuk senapan ak47 besereta amunisi dan sebuah granat yang belum sempat di lemparkan.
2 tahun setengah kami bertempur akhirnya menang. Seribu lebih korban yang tewas, hilang, serta terluka dalam tubuh TNI. Sedangkan di pihak Fretilin sekitar seratus sampai dua ratus ribu yang kebanyakan adalah penduduk.
Saat TNI melakukan penyerbuan, para Fretilin membagikan senjata dari Portugis kepada rakyat, padahal mereka tidak tahu menahu. TNI sendiri tidak akan menembak seseorang yang tidak bersenjata, apalagi rakyat. Di samping itu, kedatangan TNI juga karena Rakyat Timor-timor sendiri yang menginginkannya.
***

20 tahun waktu seolah begitu cepat terlewatkan. Kini aku memandang televisi dengan sebuah pemberitaan bahwa Timor-timor ingin memisahkan diri. Terkadang aku berpikir,buat apa kita dahulu merebut Timor-timor kalau pada akhirnya menyerahkannya kembali.
Situasi dahulu dengan sekarang juga sama, jika dahulu Karena desakan Amerika dan Australia Timor-timor di serang, kini juga sama akibat desakan Amerika dan Australia supaya Timor-timor merdeka, bedanya Indonesia tidak ngotot mempertahankan dan membuat banjir darah untuk kedua kalinya.

Sumber: http://www.kompasiana.com/hagemaru_j

Thursday, February 28, 2013

Jendela Buat Anakku

Sumber: http://www.rumahpintar-kembar.com/2012/09/13/jendela-jiwa/
Sumber: http://www.rumahpintar-kembar.com/2012/09/13/jendela-jiwa/
Tidak terasa aku semakin tua. Anak-anaku telah memasuki usia remaja. Semanjak suamiku meninggal 5 tahun lalu, aku hanya bisa menghidupi keluarga sebagai seorang tukang cuci. Hari-hari aku jalani penuh kebahagian yang kupaksakan di depan anak-anakku. Aku tidak ingin anakku melihat aku dalam kesedihan. Aku tidak ingin penderitaan selama ini mempengaruhi perkembangan anak-anak.
Sebagai seorang janda dari rentenir yang pernah hidup kaya. Aku harus menjalani hidup dengan cemoohan, hinaan malu. Semua harta yang dikumpulkan suamiku telah aku habiskan untuk membayar utang-utang suamiku. Mengembalikan harta rampasan yang selama ini telah banyak menyengserakan orang. Tidak ada yang tersisa kecuali dua orang belahan hatiku yang saban hari juga mendapatkan ejekan dari teman-temannya.
Malam ini hatiku sangat gelisah. Tidak seperti biasanya aku tidak bisa memejamkan mata. Bayanganku melayang ke kejadian tadi sore di rumah aku bekerja.
“Nina, kamu saya pecat” kata majikanku. Begitu dia pulang dari kantor.
“Kenapa? Kenapa saya dipecat?” Tanyaku penuh kebingungan.
“Kami sudah mendapatkan pembantu yang baru. Dia bisa nyuci dan masih gesit. Tidak sepertimu” Jelasnya.
Ya, tadi sore aku kembali tidak mempunyai kerja. Tidak punya sumber penghasilan. Aku gelisah memikirkan nasib anak-anakku. Aku takut mereka tidak bisa meneruskan pendidikan. Betapa menderitanya mereka jika tahu aku tidak bekerja lagi. Sudah sejak 2 tahun lalu mereka ingin berhenti sekolah dan membantu mencari nafkah. Tetapi aku selalu menolaknya.
Malam semakin larut. Aku masih juga belum tidur. Kasurku semakin panas tertindih tubuh lemahku. Di kamar yang usang ini, airmata mulai menetes satu persatu membasahi pipi. Aku semakin galau, bimbang dan bingung. Kemana harus aku mengadu. Saudara-saudaraku telah lama menjauhiku akibat kesombongan suamiku sewaktu masih hidup. Sahabat-sahabatku meninggalkanku setelah aku jatuh miskin. Dan tadi sore majikanku memecatku. Hanya anak-anakku.
Aku bangkit dari tmpat tidur. Dalam remang malam aku membuka pintu kamar yang semakin tua. Melangkah perlahan di ruangan tengah takut anak-anakku terbangun. Takut mereka melihat airmataku. Takut mereka tidak bisa menikmati senyumku di tengah malam ini. Langkah-langkah kecilku membawaku ke kamar mandi. Aku mengambil wudhu dan kembali ke kamarku.
Satu persatu rakaat shalat malam aku selesaikan. Aku terlena di hadapan-Nya. Mengadu dalam shalatku.
Hati terasa mulai lega setelah aku menyelesaikan shalat malamku. Entah ini shalat apa namanya karena ini yang pertama bagiku. Aku pernah ingat ceramah seorang ustaz ketika aku masih remaja bahwa jika gelisah maka kita harus mengadu pada Tuhan melalui shalat dan do’a.
“Ya Allah, semua pintu telah tertutup bagiku. Semua pintu rezki telah terkunci. Semua pintu kebahagiaan telah rapat. Ya Allah, aku tidak meminta Engkau membukakan pintu-pintu itu. Tapi bukakanlah satu saja jendela rezeki dan kebahagian bagi anak-anakku. Amiin.”
Hatiku terasa damai. Aku kembali merebahkan badan yang semakin tua ini. Terlena dalam mimpi.

Lampu Pengemis

Duhai pejalan kaki tak bertopi
Wahai pengemudi yang saban hari berdasi
Wahai wanita-wanita yang merah pipi
Wahai manusia yang jalan ini sering kau lewati.

Aku pengemis hina di pinggir jalan
Aku orang yang sering kalian tak hiraukan
Aku lelaki tua yang juga punya tanggungan
Aku disini bukan atas kemauan.

Bisik-bisik manusia di persimpangan lampu merah
Tentu saja bukan membisikkan keadaanku
Bisik-bisik mereka yang samar terdengar
Tentang pengemis yang makin merajalela

Ketahuilah hai para pengguna jalan
Tak usah berbisik tentang kami
Kami ini komuditi penguasa
Kami ini dipelihara

Aku disini dengan segala kehinaan
Berharap belas kasihan manusia yang ikhlas
Kami berebut sekeping uang lontaran kalian
Kami kumpulkan untuk kebutuhan kami

Apakah kami pemalas
Jika kami pemalas maka kami tidak disini

Nge-Drug Yok

Fly
On
Bebas
Damai

Itu kata mereka padaku
“Nikmatilah meski hanya sekali”
Bujuknya lagi
“Tak lebih berbahaya dari ganja isapan kita dulu”

Nge-drugs katanya
Membebaskan diri dari dunia yang penuh derita
Menghilangkan beban-beban pikiran yang mendera
Hidup pun penuh bahagia

Gubuk tua
Seperangkat alat rakitan
Serbuk setan
Sekawanan manusia yang semakin menggila

Aku tersungkur di lantai
Badan yang tegap jadi lunglai
Inikah yang dinamakan fly
Atau roh ku yang tercabuti sehelai demi sehelai

Ya Tuhan
Aku menyesal
Aku khilaf
Nge-drugs itu setan

Cukup sudah sekali
Tak akan pernah ku ulangi lagi
Bagiku hidup ini telah sangat berarti
Bahagia tidak harus menyiksa diri

“Pergi kalian”
Usia muda bukan untuk mabuk-mabukan
Emas tak seharusnya dicelupkan dalam kubangan
Yang pernah terjadi semoga menjadi pelajaran.
,

Cuma Sekantong

Satu kantong kresek berisi sampah kembali dijatuhkan di parit. Begitulah kebiasaan masyarakat yang tidak di pinggirin sungai di kota yang elit. Membuang sedikit sampah ke selokan bukanlah hal yang sulit. Saban hari, satu persatu kantong saling terjepit. Tak ada rasa bersalah dalam diri warga walau hanya sedikit.
“Hanya satu kantong plastik kok” begitulah ujar tiap masyarakat ketika ada yang mencoba mengingatkan mereka.
Pemukiman pinggiran sungai yang semakin bau busuk. Sampah-sampah yang terus datang semakin tertumpuk. Menjadikan aliran parit tidak bisa lagi menusuk. Disana, tidak lagi hanya satu kantong plastik berisi sisa-sisa lauk. Disana telah ada ribuan jenis sampah yang saling menimpuk.
“Pemrintah tidak peduli kepada kami. Kami dibiarkan menanggung beban banjir. Dimana hati nurani kalian hai penguasa” gumam warga ketika banjir mulai menyapa di musim penghujan. Ketika rumah-rumah mereka telah tergenang air sepinggang.
Mereka lupa tentang kantong plastik yang katanya hanya satu saja. Mereka lupa bahwa saban hari menyumbang sampah pengundang petaka. Mereka lupa bahwa setiap warga juga menanggung dosa. Banjir bukan tanggungjawab penguasa saja.

Wuih Keren

Gayamu
Busanamu
Tutur Katamu
Senyum Manismu

Siapakah kau gadis
Bolehkah aku mengenalmu
Mengobrak abrik hatimu
Bersenyaman di istana cintamu

Tidak usah dijawab gadis
Karena pertanyan itu hanya suara hatiku
Tak kuasa aku mendekat
Kakiku beku

Wuih keren
Perfect
I like it
Dirimu

Gadis, kenapa kau beranjak pergi
Tunggu
Tunggu aku
Aku ingin mengenalmu
,

Ketika Tikus Paham

“Kenapa nak, kenapa kamu terlihat sangat ketakutan?” tanya ayah tikus begitu melihat anaknya terburu-buru masuk ke dalam lubang yang sangat dalam.
“Ayah, aku dikejar petani ayah, mereka membawa pentongan. Aku tak berani keluar lagi” jawab si anak.
“Hahahhahaha,,, anak tikus tidak boleh jadi penakut. Kita hewan pemberani. Pencuri dikegelapan dan dimanapun” ayah tikus menyemangati anaknya.
“Tapi ayah, kita bisa dibasmi”
Tikus kini menjadi musuh bagi petani-petani di desa Sukatani. Tanaman padi, kacang-kacangan, umbi-umbian diporak-porandakan. Tidak saja dimalam hari, tetapi disiang haripun para tikus melancarkan operasi mereka. Entah apa yang membuat mereka semakin berani mendatangai lahan-lahan warga. Mereka hanya lari ketika para petani bersusah payah mengejarnya sedangkan jika petani sibuk dengan tanamannya maka mereka pun sibuk mencari makanan dari lahan warga juga.
Seharusnya di bulan ini, para petani sudah bisa memanen padi-padi mereka, tetapi apa hendak dikata. Tikus telah menggagalkan panen mereka. Padi-padi yang sedang bunting dibabat habis oleh tikus. Hanya beberapa rumpun yang tersisa.
Bencana
Itulah yang dikenakan terdengar di mulut-mulut petani. Wabah tikus menjadi momok yang menakutkan sejak 3 tahun yang lalu. Hanya sesekali musim mereka sempat memanen padi dengan utuh dan di musim lainnya mereka hanya membawa duka ke anak-anaknya.
“Anakku, lihatlah bagaimana kerajaan kita makmur bebrapa tahun ini. Kamu tahu mengapa?” tanya ayah tikus pada anak-anaknya pada suatu sore ketika mereka sedang mencongkel ubi petani.
“Karena makanan kita melimpah ayah” jawab anak tikus dengan polos.
“Benak anakku, apa kamu tahu alasan lain?”
“Karena kita semakin banya ayah”
“Yah benar. Kita semakin banyak. Manusia semakin sulit mengusir kita. Meskipun ada yang mati karena diracun tetapi tidak bisa mengurangi populasi kita nak. Mereka yang mati adalah pahlawan bagi kita. Kita yang masih hidup harus tetap bertahan hidup” jelas ayah tikus.
“O begitu ya.”
“Ya nak”
“Nak. Sebenarnya kita bukanlah petaka bagi petani. Jika petani tidak merusak alam ini”
“Maksud ayah?”
“Manusia itu kadang berpikir cepat. Mereka hanya mau instant saja. Dulu di desa ini kita tidak bisa hidup damai karena musuh kita bukan hanya petani. Kita ditakdirkan juga menjadi mangsa binantang-binantang lain. Ular salah satunya. Selama ada ular maka kita menjadi makanan mereka sehingga populsi kita tidak akan membludak seperti ini sehingga petanipun tidak akan mendapatkan wabah tiuks. Tapi lihatlah sekarang, ular-ular yang tidak menggangu pertanianpun dibunuh oleh manusia padahal di alam ini ada rantai makanan. Kita memang ditakdirkan makan tumbuhan palawija tetapi kita juga menjadi mangsa binatang lain seperti ular dan ulara menjadi makan elang. Jadi jika satu rantai hilang maka rantai lainnya akan membludak seperti kita dan disisi lain ada yang semakin punah seperti elang yang kekurangan makanan.” jelas ayah tikus
“O saya paham sekarang. Jadi ini juga karena manusia tidak menjadi siklus rantai makanan ya.”

Penjaga Terakhir

Seminggu yang lalu aku bertemu dengannya. Ketika sama-sama membeli sebilah parang pada pandai besi ternama. Sebenarnya ini bukan kali pertama aku membeli parang bahkan ini menjadi parang yang ketiga di bulan ini. Hanya karena setiap parang yang aku beli tidak memuaskanku maka terpakasa aku kembali membeli. Di sebuah gubuk yang dipenuhi parang, pisau, pedang, cangkul dan beberapa benda lain. Aku disibukkan mencari parang yang bagus dan rapi. Api untuk menempa parang masih menyala membara. Seakan memanaskan seluruh udara. Tukang besi masih sibuk menempa baja. Aku tertegun dengan parang-parang yang tak ku ketahui harga. Disaat itulah seorang pria paruh baya datang menyapa. Mengejutkanku yang sejak tadi tak bicara.
“Lihat apa kamu. Parang atau pisau?” tanya pria itu yang aku sendiri tak mengenalnya.
“Aku sedang mencari parang pak. Sudah 3 kali aku membeli parang tapi selalu kecewa. Jangankan untuk menebas kayu seuntang, menebas pisangpun kadang tak bisa” ujarku sambil tetap memperhatikan parang satu persatu.
“He he he, anak muda membeli parang. Jangan harap mendapatkan yang garang. Bisa-bisa itu parang sembarang yang dijual hanya untuk mendapatkan uang” uajarnya lagi yang membuat aku kembali menatapnya.
“Maksud bapak?”
Lalu dia menjelaskan tentang parang padaku. Tentang bentuknya yang tidak kaku. Tentang cara memilihnya sehingga tidak ditipu. Dia juga turut memilih sebilah parang yang menurutnya parang bermutu. Tanpa pikir panjang aku membeli parang yang ada tanda siku. Ternyata parang yang bagus di kotaku ditandai begitu.
Nek Lah, begitulah dia menyuruh memanggilnya. Lelaki tua yang dalam keseharian sibuk dengan hutan dan rimba. Dia penjaga hutan di kaki bukit berbatu. Bukan sembarang penjaga tetapi pekerjaan ini dikerjakan tanpa ada yang menggaji walau dengan beras satu bambu. Nek lah pernah bilang padaku bahwa dia menjaga hutan bukan untuk harta ataupun lembaran biru. Pekerjaan ini didekasikan bukan untuk dia ataupun aku. Tetapi semua ini dilakukannya untuk anak cucu.
Hari ini aku kembali bertemu dengannya. Sejak pertemuan pertama hampir setiap hari kami bertemu baik di rumahnya atau di tepi rimba. Kami bicara tentang air, hutan, dan segala satwa. Ilmunya cukup banyak dan hampir merata. Tidak ada teori ketika dia berkata. Bukti-bukti nyata dari pengalaman itulah yang ada. Aku tertegun setiap kali kami bicara. Aku terdiam karena dia benar-benar lelaki tua yang sangat berjasa.
“Kadang aku berpikir, ketika aku mati siapa yang akan menjaga hutan di kakit bukit berbatu” ujarnya di pagi ini.
“Bukankah masih banyak warga disini pak. Bukankah hutan itu bukan hutan bapak. Itu hutan masyarakat”
“Nak, itu hutan adat. Hutan itu memang bukan hutan aku tapi punya anak cucu yang dititipkan pada kita” begitulah selalu jawaban dia setiap kali aku mencoba menanyakan tentang hutan.
***
“Sudahlah pak, kita tidak akan mampu melawan mereka. Kita hanya rakyat biasa yang bisa diinjak-injak oleh kebijakan penguasa dan pengusaha. Kita akan selalu menjadi korban meski melawan atau tidak. Lebih baik bapak beristirahat di rumah saja. Ini bukan kesalahan bapak tetapi waktu yang tidak tepat dan bapak berada di posisi yang tidka tepat pula” aku mencoba merayunya untuk tidak pergi ke hutan pada hari ini.
Menurut informasi yang aku dengar dari warga kampung, pada hari ini akan ada pengusaha yang meninjau lokasi di hutan adat desa. Mereka berencana membuka perkebunan sawit dengan didukung penguasa. Untuk kesejahteraan masyarakat katanya. Untuk menambah pendapatan daerah dalam pembangunan, rayu penguasa. Semua masyarakatpun sepakat melepas hak hutan adat demi segepok uang. Mereka terbuai oleh mimpi akan memdapatkan lapangan kerja di tempat itu.
“Tidak. Aku tidak pernah setuju dengan rencana ini. Kakekku, ayahku, dan aku telah menjaga hutan tetap asri. Mengapa hari ini aku harus berlari. Kita lihat saja nanti apa yang terjadi. Mereka yang akan pergi atau aku yang akan mati” dia masih bersemangat. Sama dengan semangat-semangat beberapa hari yang lalu. Tidak ada raut wajah ketakutan pada dirinya. Dan sebilah parang menyelip dipinggangnya.
“Pak, dengarkan aku. Bukan begini caranya melawan mereka. Ini negara hukum, kita bisa melapor ke pihak berwajib nanti. Kita tidak sendiri pak.”
“Tidak, aku bilang tidak maka tidak. Siapa yang peduli dengan hutan ini kecuali kami yang hidup bersamanya. Pihak berwajib, aktivis, pemerhati, mereka sudah sering menjumpaiku dan kamu tahu apa yang mereka katakan?” Dia bertanya sambil menatapku dalam-dalam. Ada rasa takut dalam hatiku.
“Tidak pak”
“Persis sama seperti apa yang kau katakan tadi. Tapi lihatlah sekarang, hari ini hutanku akan dipindahtangankan. Hari ini hutanku akan sendirian. Hari ini biarlah dunia tahu bahwa masih ada yang menjaga hutan”
Dia berlalu dari hadapanku. Derap langkahnya semakin tegap. Dia seperti berpacu dengan waktu. Dengan kuda-kuda yang telah siap.
Aku masih tertegun di tempat aku berdiri. Hati aku ragu, apakah berlari mengikutu atau menunggu dengan resah hati. Semakin menjauh, samar-samar bayang tubuhnya menghilang di persimpangan jalan. Hatiku semakin bimbang. Aku takut sesuatu terjadi padanya, pada penjaga hutan. Ku bulatkan tekad untuk menyusul ke hutan.
***
“Kalian lihat aku, selama aku masih berdiri di wilayah hutan adat maka tidak seorang pun yang boleh merambah hutan ini. Kalian dengar?” Teriak Nek Lah yang membuat aku terkejut ketika sampai di hutan. Ada beberapa warga disana. Ada pria-pria berdasi disana. Ada lelaki-lelaki bersenjata disana. Dam mereka semua berdiri dihadapan Nek Lah.
“Nek Lah, dengarkan aku kali ini. Mari kita pulang. Mari Nek” aku berujar padanya. Mencoba menenangkannya agar sesuatu tidak terjadi.
Dia bergeming. Kaki-kakinya kokoh bak karang. Dengan sebilah parang ditangan, dia terlihat bak seorang kastria di medan perang.
Para pria-pria di kelompok seberang terdiam. Pembicaraan terhenti bagai di malam yang kelam. Hanya kicauan burung-burung yang terdengar. Desiran dedaunan diterpa angin yang masih segar.
“Kalian pergi dari sini, cepat” Nek Lah kembali menghardik pria-pria itu. Tapi mereka masih diam. Apakah mereka akan pergi atau, ah aku tidak boleh berpikir begitu.
“Door dorr”
Nek Lah terkapar. Aku tak sempat meraih tubunya yang berdiri disampingku. Darah segar mengucur di dada. Taka da lagi sinaran mata. Sebilah parang bertanda siku tergenggam erat ditangan.
====
Terinspirasi dari banyaknya penembakan terhadap pemilik lahan oleh “OTK”

Petani

Ketika petani diperdagangkan penguasa
Ketika hasil tani dihargai pengusaha
Ketika racun-racun meracuni rakyat
Mereka tertawa

Petani semakin tertindas
Hasil tani tak menguntungkan
Sawah ladang dialihkan bangunan
Rakyat merana

Peneliti mulai sibuk dengan rumus-rumus kimia
Pengamat terlalu sibuk memberi tanggapan
Aktivis pertanian sibuk berkoar-koar
Mereka meraup rupiah

Lalu dimana petani?
Tertindas
Terlena
Lapar dan miskin

Penjaga Terakhir

Seminggu yang lalu aku bertemu dengannya. Ketika sama-sama membeli sebilah parang pada pandai besi ternama. Sebenarnya ini bukan kali pertama aku membeli parang bahkan ini menjadi parang yang ketiga di bulan ini. Hanya karena setiap parang yang aku beli tidak memuaskanku maka terpakasa aku kembali membeli. Di sebuah gubuk yang dipenuhi parang, pisau, pedang, cangkul dan beberapa benda lain. Aku disibukkan mencari parang yang bagus dan rapi. Api untuk menempa parang masih menyala membara. Seakan memanaskan seluruh udara. Tukang besi masih sibuk menempa baja. Aku tertegun dengan parang-parang yang tak ku ketahui harga. Disaat itulah seorang pria paruh baya datang menyapa. Mengejutkanku yang sejak tadi tak bicara.
“Lihat apa kamu. Parang atau pisau?” tanya pria itu yang aku sendiri tak mengenalnya.
“Aku sedang mencari parang pak. Sudah 3 kali aku membeli parang tapi selalu kecewa. Jangankan untuk menebas kayu seuntang, menebas pisangpun kadang tak bisa” ujarku sambil tetap memperhatikan parang satu persatu.
“He he he, anak muda membeli parang. Jangan harap mendapatkan yang garang. Bisa-bisa itu parang sembarang yang dijual hanya untuk mendapatkan uang” uajarnya lagi yang membuat aku kembali menatapnya.
“Maksud bapak?”
Lalu dia menjelaskan tentang parang padaku. Tentang bentuknya yang tidak kaku. Tentang cara memilihnya sehingga tidak ditipu. Dia juga turut memilih sebilah parang yang menurutnya parang bermutu. Tanpa pikir panjang aku membeli parang yang ada tanda siku. Ternyata parang yang bagus di kotaku ditandai begitu.
Nek Lah, begitulah dia menyuruh memanggilnya. Lelaki tua yang dalam keseharian sibuk dengan hutan dan rimba. Dia penjaga hutan di kaki bukit berbatu. Bukan sembarang penjaga tetapi pekerjaan ini dikerjakan tanpa ada yang menggaji walau dengan beras satu bambu. Nek lah pernah bilang padaku bahwa dia menjaga hutan bukan untuk harta ataupun lembaran biru. Pekerjaan ini didekasikan bukan untuk dia ataupun aku. Tetapi semua ini dilakukannya untuk anak cucu.
Hari ini aku kembali bertemu dengannya. Sejak pertemuan pertama hampir setiap hari kami bertemu baik di rumahnya atau di tepi rimba. Kami bicara tentang air, hutan, dan segala satwa. Ilmunya cukup banyak dan hampir merata. Tidak ada teori ketika dia berkata. Bukti-bukti nyata dari pengalaman itulah yang ada. Aku tertegun setiap kali kami bicara. Aku terdiam karena dia benar-benar lelaki tua yang sangat berjasa.
“Kadang aku berpikir, ketika aku mati siapa yang akan menjaga hutan di kakit bukit berbatu” ujarnya di pagi ini.
“Bukankah masih banyak warga disini pak. Bukankah hutan itu bukan hutan bapak. Itu hutan masyarakat”
“Nak, itu hutan adat. Hutan itu memang bukan hutan aku tapi punya anak cucu yang dititipkan pada kita” begitulah selalu jawaban dia setiap kali aku mencoba menanyakan tentang hutan.
***
“Sudahlah pak, kita tidak akan mampu melawan mereka. Kita hanya rakyat biasa yang bisa diinjak-injak oleh kebijakan penguasa dan pengusaha. Kita akan selalu menjadi korban meski melawan atau tidak. Lebih baik bapak beristirahat di rumah saja. Ini bukan kesalahan bapak tetapi waktu yang tidak tepat dan bapak berada di posisi yang tidka tepat pula” aku mencoba merayunya untuk tidak pergi ke hutan pada hari ini.
Menurut informasi yang aku dengar dari warga kampung, pada hari ini akan ada pengusaha yang meninjau lokasi di hutan adat desa. Mereka berencana membuka perkebunan sawit dengan didukung penguasa. Untuk kesejahteraan masyarakat katanya. Untuk menambah pendapatan daerah dalam pembangunan, rayu penguasa. Semua masyarakatpun sepakat melepas hak hutan adat demi segepok uang. Mereka terbuai oleh mimpi akan memdapatkan lapangan kerja di tempat itu.
“Tidak. Aku tidak pernah setuju dengan rencana ini. Kakekku, ayahku, dan aku telah menjaga hutan tetap asri. Mengapa hari ini aku harus berlari. Kita lihat saja nanti apa yang terjadi. Mereka yang akan pergi atau aku yang akan mati” dia masih bersemangat. Sama dengan semangat-semangat beberapa hari yang lalu. Tidak ada raut wajah ketakutan pada dirinya. Dan sebilah parang menyelip dipinggangnya.
“Pak, dengarkan aku. Bukan begini caranya melawan mereka. Ini negara hukum, kita bisa melapor ke pihak berwajib nanti. Kita tidak sendiri pak.”
“Tidak, aku bilang tidak maka tidak. Siapa yang peduli dengan hutan ini kecuali kami yang hidup bersamanya. Pihak berwajib, aktivis, pemerhati, mereka sudah sering menjumpaiku dan kamu tahu apa yang mereka katakan?” Dia bertanya sambil menatapku dalam-dalam. Ada rasa takut dalam hatiku.
“Tidak pak”
“Persis sama seperti apa yang kau katakan tadi. Tapi lihatlah sekarang, hari ini hutanku akan dipindahtangankan. Hari ini hutanku akan sendirian. Hari ini biarlah dunia tahu bahwa masih ada yang menjaga hutan”
Dia berlalu dari hadapanku. Derap langkahnya semakin tegap. Dia seperti berpacu dengan waktu. Dengan kuda-kuda yang telah siap.
Aku masih tertegun di tempat aku berdiri. Hati aku ragu, apakah berlari mengikutu atau menunggu dengan resah hati. Semakin menjauh, samar-samar bayang tubuhnya menghilang di persimpangan jalan. Hatiku semakin bimbang. Aku takut sesuatu terjadi padanya, pada penjaga hutan. Ku bulatkan tekad untuk menyusul ke hutan.
***
“Kalian lihat aku, selama aku masih berdiri di wilayah hutan adat maka tidak seorang pun yang boleh merambah hutan ini. Kalian dengar?” Teriak Nek Lah yang membuat aku terkejut ketika sampai di hutan. Ada beberapa warga disana. Ada pria-pria berdasi disana. Ada lelaki-lelaki bersenjata disana. Dam mereka semua berdiri dihadapan Nek Lah.
“Nek Lah, dengarkan aku kali ini. Mari kita pulang. Mari Nek” aku berujar padanya. Mencoba menenangkannya agar sesuatu tidak terjadi.
Dia bergeming. Kaki-kakinya kokoh bak karang. Dengan sebilah parang ditangan, dia terlihat bak seorang kastria di medan perang.
Para pria-pria di kelompok seberang terdiam. Pembicaraan terhenti bagai di malam yang kelam. Hanya kicauan burung-burung yang terdengar. Desiran dedaunan diterpa angin yang masih segar.
“Kalian pergi dari sini, cepat” Nek Lah kembali menghardik pria-pria itu. Tapi mereka masih diam. Apakah mereka akan pergi atau, ah aku tidak boleh berpikir begitu.
“Door dorr”
Nek Lah terkapar. Aku tak sempat meraih tubunya yang berdiri disampingku. Darah segar mengucur di dada. Taka da lagi sinaran mata. Sebilah parang bertanda siku tergenggam erat ditangan.
====
Terinspirasi dari banyaknya penembakan terhadap pemilik lahan oleh “OTK”